Langsung ke konten utama

Aku Sang Titipan Pernah Berfikir

Aku pernah berfikir harusnya mereka bisa memberiku lebih dari ini. kemudian aku menangis. Aku pernah berfikir aku lebih baik dari kalian tapi nyatanya nothing. aku menangis, tapi aku menyalahkan mereka (orang tua).
 
Kenapa aku selalu menuntut kepada mereka? aku ini bukan siapa-siapanya. Aku hanya manusia yang dititipkan oleh tuhan pada mereka. mereka telah menjagaku, mengurusku, mendidikku, hingga seperti ini. Apa bayaranku untuknya? tidak ada yang bisa membayarkan lelahnya mereka. Lalu kenapa aku masih saja menuntut macam-macam dari mereka? atas hak apa aku menuntut kepada mereka? rasanya tak pantas sedikitpun saja belum pernah ku balas jasa mereka. Lalu aku hanya menyakiti hatinya dengan macam-macam tuntutan yang belum bisa mereka kabulkan. Sudahlah cukup. Hentikan. Carilah bahagiaku sendiri dengan sakitku dulu. Berjuanglah lebih kuat dari mereka, walau aku tau aku memang lemah jika dibandingkan dengan mereka. Namun senyum mereka akan kembali jika aku tulus dan berhasil. Jangan pernah berjanji, tapi bermimpilah dan yakin bahwa mimpi ku akan menjadi kenyataan. Karena berjanji hanya akan membuat hati mereka berharap dan tersakiti jika tidak terjadi. Tapi kalau aku bermimpi, merekapun akan terus mendoakan mimpi-mimpi ku menjadi nyata. Aku bermimpi suatu hari apapun yang mereka minta akan ku berikan. Dan aku percaya mereka selalu mencantumkan mimpi-mimpi ku dalam doanya.
 
Aku sang titipan meminta maaf atas segala hal yang selalu aku tuntut terdahulu. Aku sadar itu semua bukan hak ku. Biarkan aku menemukannya sendiri dengan sakitku kemudain bahagiaku. Namun tolong jangan lepaskan mimpiku dari runtutan "Amin" -mu. Ma, Pa, entah bagaimana aku membalasnya, terima kasih.. bahkan tidak pernah cukup. I LOVE YOU.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My First #SOCOBOX

Hay Guys.. Udah lama aku gak cerita disini, karena kemarin-kemarin lagi punya sedikit waktu jadi cuma bisa isi blog dengan sajak-sajak aja. But, sekitar dua bulan yang lalu aku dapat email dari soco yang isinya mengajak aku untuk ikutan challenge yang berhadiahkan #socobox.  Awalnya, aku cuma iseng ikutin rulesnya dan gak berpikiran menang. Akupun juga gak tau kapan waktu pengumuman dari challenge tersebut. Karena kesibukan ku waktu itu harus keluar kota dan gak sempet cek email dalam beberapa hari.  Singkat cerita aku udah mulai kerja lagi dikantor dan harus cek email yang berhubungan dengan pekerjaan ku, aku menemukan email dari soco lagi yang ternyata sudah dari dua hari yang lalu. Ternyata aku menang challenge dan berhak mendapatkan #socobox. Yeayyy!  Tapi hampir saja aku batal mendapatkan #socobox tersebut karena dalam waktu 30 menit lagi batas konfirmasi data pemenang akan berakhir. So, setelah menunggu hampir satu bulan akhirnya #socobox datang ke rumah...

1 Tahun Berikutnya

Huuu.. Mungkin memang ku cinta.. Mungkin memang ku sesali.. Pernah tak hiraukan rasamu dulu.. Dulu iyaa duluuuu banget, pertama aku bertemu dengannya sekitar 6 tahun yang lalu. Masih kecil, iyaa. Masih polos, banget. Masih ngegemesin, iyaa iya bangeett. Hahaha.. Kami teman sekelas saat tahun pertama di sekolah menengah pertama, suka bercanda sih karena duduknya deketan. Kenal banget? engga banget haha. Habis kenakikan kelas kita gak sekelas lagi. Gak pernah ada obrolan lagi diantara kami. Masih satu sekolah kok.. Waktu berlalu gitu aja, 3 tahun setelah itu tiba-tiba dia membuka kolom obrolan kami lagi, banyak hal yang dibicarakan hingga banyak perubahan yang terjadi antara kami, kami menjadi lebih akrab dari sebelumnya. Aku merasa senang saat itu tapi beum sampai bahagia, kami pun harus mengakhirinya karena kecuigaan ku padanya. Aku mengabaikannya yang saat itu masih ingin bersama, hingga akhirnya dia benar-benar tak terlihat lagi olehku. Akupun tak pernah mencarin...

bintang ku

saat mentari menyebar sinarnya keseluruh penjuru namun aku tak jua merasakan sinarnya aku terhalangli oleh dinding-dinding tua yg begitu kokoh aku berlari kesana kemari, berpindah-pindah demi mendapatkan sinarnya namun akupun tak jua mendapatkannya dengan keletihan yg telah menghabiskan seluruh sisa tenagaku aku masih sanggup melangkahkan kaki selangkah demi selangkah tak ku kira waktu begitu cepat berlalu saat aku hanya mampu bersandar pada dinding yg berjendela bintang datang menghampiri dengan terang bulan tak ku sangka hadirnya membawa semangat baru aku merasakan sesuatu yg tlah hilang dan kini kembali ^_^ terimakasih bintang ku..